Jumat, 28 Oktober 2016

Human and his Life

Manusia dan Kesusastraan

        Sebelumnya saya sudah menjelaskan di blog saya bahwa manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan rentan terhadap pengaruh-pengaruh terutama tentang perkembangan jaman di indonesia dan bahwa manusia dalam pandangan kebendaan hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi di berjalan,dari bumi dia makan dan ke dalam bumi pula dia kembali.
Pengertian manusia menurut Poewadarminta (1983) bahwa manusia adalah makhluk yang berakal budi (lawan dari binatang).
Manusia dengan proses kejadiaannya berjalan berdasarkan dengan sunnatullah atau hukum alam. Sumber penciptaan dan proses kejadiannya perlu dipahami agar manusia hidup tidak sombong dan lupa diri dalam beribadah dan sebagai khalifah Allah di Bumi.
Dapat kita cermati bahwa pengertian manusia oleh Zakiyah berkaitan dengan asal kejadian manusia yang bersumber dari kitab suci Al Quran. Menjelaskan tentang tempat manusia hidup dan berakhir. Sesuai dengan pengertian manusia oleh Zakiyah. Dijelaskan pula oleh Syahminan Zaini (1984) bahwa definisi manusia adalah bagian dari alam besar yang ada di Bumi, sebagian dari makhluk yang bernyawa.
Pengertian manusia menurut ahlinya

  • Menurut Bapak Sokrates, manusia adalah makhluk yang hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. Cukup aneh, akan tetapi pada masa itu cukup untuk menggambarkan apa itu manusia, walaupun hanya sebatas morfologi atau penampakan luar saja.
  • Menurut bapak Aristoteles, seorang pemikir hebat, memberikan definisi manusia sebagai “Zoon politicon”, atau sebagai makhluk sosial. Sosial yang dimaksud disini adalah mampu berinteraksi dengan makhluk makhluk lainnya. 
  • Berdasarkan Upanisads, pengertian manusia adalah kombinasi dari unsur unsur roh atau atman, jiwa, pikiran dan prana/jasad fisik. 





    Jadi apa hubungan manusia dengan kesusastraan?


    Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengani, prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di ataskesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
    Umumnya dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi (= topik, amanat) dengan bentuk (= cara pengungkapan isi).
    Keindahan inilah yang kemudian merebut perhatian pembaca, dan menarik mereka ke dalam penghayatan terhadap cipta sastra tersebut. Adanya nilai keindahan itulah yang membangkitkan perasaan hati, sedih, gembira, puas atau sebaliknya kecewa di dalam batin pembaca.

    Jadi manusia dan kesusastraan adalah manusia yang dikaitkan dengan kompleks seni beserta keindahan nya jadi manusia disini berperan penting untuk membuat keindahan itu seperti suatu karya seni, tulisan tulisan indah dan keharmonisan suatu bentuk dan isi nya.







    sumber :
    https://pdzenith.wordpress.com/2009/10/28/belajar-kesusastraan/
    http://hariannetral.com/2016/06/belajar-pengertian-manusia-secara-umum-dan-penjelasannya.html




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar