EVOLUSI YANG TERJADI PADA MAKHLUK HIDUP
Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah evolusi progresif, sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.Pengertian Evolusi :Menurut Ilmu SejarahEvolusi adalah perkembangan ekonomi, social dan politik tanpa adanya paksaaan dari waktu kewaktu secara sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.Menurut Ilmu IPAEvolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang lama. Contoh : Dari binatang atau hewan kera menjadi manusia , ikan menjadi reptile, dan lain sebagainya.
JENIS-JENIS EVOLUSI DIALAM
Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup.Evuolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke generasi.Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia, misalnya :
1.Anaximander (500 SM)Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2.Empedocles (495-435 SM)Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3.Erasmus DarwinDengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan respons fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.
4.Thomas Robert MalthusDengan bukunya “Essay on the principle of population as it Affect the future Improvement of man kind “, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup (Struggle for Life).
5.Charles LyellDalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa bumi mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh alam.6.Georges Cuvier (1769-1832)Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
B.PENCETUS TEORI EVOLUSI
Beberapa tokoh yang mengemukakan teori evolusi adalah
Lamarck, Charles Darwin, dan August Weismann.
1.LamarckLamarck melakukan pengamatan terhadap fenomena dialam. Lamarck berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam.Lamarck memberikan contoh pada leher yang panjang pada Jerapah. Menurut Lamarck pada mulanya semua jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk untuk menjangkau daun-daun muda dipohon yang tinggi, lama kelamaan leher jerapah memanjang. Pemanjangan leher ini lalu diturunkan pada keturunannya. Pendapat Lamarck berbeda dengan Darwin.
2.Charles DarwinMenurut Darwin, pada mulanya memang afa jerapah yang berleher pendek dan panjang . Jerapah berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena tidak bias menjangkau daun dipohon yang tinggi, sedangkan jerapah yang berleher panjang mampu bertahan hidup dan menurunkan sifat tersebut kepada keturunannya.Pendapat Charles Darwin tercantum dalam buku yang diberinya judul “on spesies by means of Natural Selections” & “the descent of man (1857)”. Buku “on the spesies by means of Natural Selections” diterbitkan pada tanggal 24 november 1859. Setelah beliau mengadakan ekspedisi keliling dunia bersama Henslow dengan menggunakan kapal HMS Beagle. Didalam bukunya termuat ajaran Darwin mengenai pokok-pokok evolusi, yaitu :a.Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa dulu.b.Evolusi terjadi melalui Seleksi Alam (Natural Selections) Sejarah penelitian Charles Darwin pada tahun 1805. Pada mulanya, dia adalah mahasiswa kedokteran di Universitas Cambridge, lalu pindah kejurusan biologi.Pada usia 22 tahu Darwin menjadi natulis yang kemudian ekspedisi dengan kapal HMS Beagle selama 5 tahun.Selama berlayar, Darwin mengumpulkan fosil dan batu-batuan. Darwin juga mempelajari flora dan fauna di Amerika Selatan dan sekitar pulau-pulau Galapagos. Tujuan pelaparan itu sebenarnya untuk meneliti kelimpahan flora dan dauna diberbagai tempat.Berawal dari pengamatannya, pemikiran Darwin mengenal adanya variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
a.Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
b.Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
c.Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
d.Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
e.Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f.Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.Pokok-pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan sehari-hari yang dapat kita jumpai, antara lain sebagai berikut :
a.Adanya variasi individu dalam satu keturunanb.Bertambah banyaknya populasic.Adanya perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidupd.Adanya peristiwa seleksi alam. Hanya individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat memenangkan persaingan dan hidup terus serta bertambah banyak. Sebaliknya, yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan kalah dan musnah.Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalahevolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan ribuan hingga jutaaan tahun. Padahal, pendapat yang popular dikalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini baru berusia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku kalangan Charles Lyell, Principles of Geology. Lyell mengatakan bahwa bumi ini sangat tua sehingga memberikan “waktu” yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi.Dan tulisan lyell, Darwin membuat kesimpulan bahwa:Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua.Perbedaan itu disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan .Pada abad ke-18, Thomas Robert Malthus mempublikasikan sebuah karya yang menyatakan bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur (1-2-3-4-5). Pada manusia, hal ini mengakibatkan terjadinya kelaparan, penyakit, dan perang yang akan mengulangi ledakan populasi pendudukan. Darwin, yang melakukan pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan ide Malthus pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus berjuang untuk bertahan hidup. Darwin menggunakan ide ini untuk menjelaskan teori evolusi lebih lanjut.Dalam perjuangan untuk bertahan hidup, sifat-sifat yang mendukung pemiliknya untuk mampu bertahan akan tetap ada, sedangkan sifat-sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini akan menghasilkan adaptasi, sebuah modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan makhluk hidup bertahan hidup untuk bertahan hidup dan berkembang biak disuatu lingkungan. Akumulasi dari modifikasi inilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup karena mampu beradaptasi di lingkungannya inilah dapat lolos dari seleksi Alam.3.August WeismannTeori Darwin sangat mempengaruhi perkembangan prinsip seleksi alam. Weismann mencoba menerapkan Teori Darwin dalam peristiwa genetika.Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang.Weismann menyimpulkan bahwa :a.Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kegenerasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori lamarck tidak benar.
b.Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
C.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI
Frekuensi Gen adalah Perbanding antara suatu gen atau genotipe dengan gen atau genotipe yang lain didalam suatu populasi. Pada proses Evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara genotipe-genotipe dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang .Frekuensi Gen seimbang bila :
1.Tidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen “A” bermutasi menjadi gen ”a” maka harus ada gen “a” yang menjadi gen “A” dalam jumlah yang sama.
2.Tidak ada seleksi
3.Tidak ada migrasi
4.Perkawinan Acak
5.Populasi BesarBila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang berlaku Hukam Hardy Weinberg . Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan “p” dan alelnya adalah “q”, maka menurut Weinberg : Bila frekuensi gen A=p dan frekuensi a=q, maka frekuensi: AA:2Aa:aa = p2:2pg:q2Dari penjelasan rumus tersebut sangat jelas bahwa hukum Hardy-Weinberg sangat berguna untuk menghitung frekuensi gen serta frekuensi homozigot maupun heterozigot didalam suatu populasi.Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut ini :
1.Menghitung frekuensi gen Kodomain (intermedict)Kodomain adalah sifat kedua induk yang muncul sama kuat.Contoh :Dari 24 orang siswa kelas XII IPA yang diperiksa golongan darahnya berdasarkan MN, didapatkan 8 orang bergolongan darah M, 4 orang bergolongan MN, dan 12 orang bergolongan darah N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN dalam populasi itu ?Penyelesaian :Misalkan p = frekuensi untuk alel LM dan q = frekuensi untuk alel LN menurut hokum Hardy-Weinberg :P2LMLM + 2pqLMLN + q2LNLN
Jadi, frekuensi alel LM = p = 0,293frekuensi alel LN = q = 0,7072.Menghitung frekuensi gen jika ada dominanContoh :Dalam populasi, didapatkan 54% perasa PTC dan 46% bukan perasa PTC. Berapakah perbandingan frekuensi genotype yang terdapat dalam populasi tersebut.Penyelesaian :Genotipe kelompok bukan perasa PTC disimbolkan dengan tt. Sedangkan d=genotype untuk kelompok bukan perasa PTC disimbolkan dengan TT atau Tt.Jadi, frekuensi gen t dalam populasi tersebut ?Karena Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotipe dapat dihitung, Sebagai berikut :0,265 T 0,735 t0,265 T 0,0702 TT 0,195 Tt0,735 t 0,195 Tt 0,54 ttJadi, perbandingan frekuensi genotipe yang terdapat didalam populasi adalah :TT : Tt : tt = 0,0702 : 0,39 : 0,54
Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, sebagai berikut :
1.Perkawinan Tak AcakPada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembangkan hewan atau tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada suatu spesies.
2.MigrasiSuatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu lokasi geografis tertentu).
3.Hanyutan Genetik (ingsut genetik)Hanyutan genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sample acak (random sample) dari orang tuanya, selain itu ia juga terjadi karena peranan probatilitas (kemungkinan) dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan berproduksi atau tidak.Salah satu sebab dari hanyutan genetika adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa inggris berarati penemu atau pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesame anggota koloninya. Alel tertentu bisa menjadi lebih umum, sedangkan alel yang lain bisa menjadi berkurang frekuensinya atau bahkan menghilang. Frekuensi gen akibat hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak.Bottleneck effect juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetika. Hal ini terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling kawin hingga jumlah populasinya kembali seperti semula.Hanyutan genetika dapat berakibatkan buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan lingkungan atau gaya hidup.
4.Seleksi AlamSeleksi alam merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi atau tetap/lebih umum dari generasi yang satu kegenerasi yang lain pada suatu populsi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang terbukti sendiri karna :- variasi terwariskan terdapat pada dalam populasi organisme-organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup-keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya dalam bertahan dan berproduksi.
5.MutasiMutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar alami buatan.
6.Rekombinasi dan SeleksiRekombinasi genetik adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA lainnya. Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan dapat menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya. Percobaan seleksi yang dilakukan W.L Johannsen tahun 1905 pada biji kacang merah kecil dan biji kacang merah besar yang ditanam pada kondisi tanah yang sama menghasilkan biji-biji yang besarnya bervariasi. Berdasarkan hasil percobaannya, Johannsen mengambil kesimpulan bahwa seleksi alam dan lingkungan tidak berpengaruh pada proses tejadinya variasi baru, karena kacang berbiji besar selalu menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang sama dengan induknya, begitu juga dengan kacang yang berbiji kecil.Percobaan seleksi lainnya dilakukan oleh ahli-ahli pertanian dari Universitas Illionis pada biji jagung berkadar minyak 4,7 % yang ditanam dari generasi kegenerasi. Ternyata setelah genersi ke-50, biji jagung menunjukkan kadar minyak yang berbeda-beda, ada yang naik 15,4% dan ada juga yang berkurang 1 % . Dari percobaan ini disimpulkan bahwa seleksi jagung dapat menghasilkan perubahan sifat. Perubahan ini menunjukkan bahwa rekombinasi gen-gen yang terjadi akibat adanya perkawinan silang dapat menghasilkan variasi pada generasi berikutnya.
D.TERBENTUKNYA SPESIES BARU
Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies baru, karena isolasi mencegah terciptanya kembali keseragaman antar spesies melalui Hibridisasi. Hibridisasi (biologi molekuler) adalah pembentukan ikatan dupleks stabil antara dua rangkai yang saling komplementer, contonya pada pembentukan 13 spesies burung finch di kepulauan Galapugos yang berasal dari Amerika Selatan. Terbentuknya spesies baru dapat disebabkan oleh :
1. Isolasi geografi :
2 populasi/spesies tidak mampu melakukan interhibridasi (perkawinan) karena dipisahkan oleh faktor geografi/keadaan alam
3. Isolasi reproduksi : populasi/spesies yang terdapat pada daerah yang sama tidak mampu melakukan interhibridasi (perkawinan).Dua spesies yang berbeda menghuni daerah yang sama disebut spesies simpatik. Populasinya juga disebut spesies simpatik.Isolasi reproduksi dapat di bedakan menjadi isolasi prazigot dan poszigot.
1.Isolasi prazigot adalah isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak dapat kawina)Isolasi Ekologi, apabila dua spesies simpatik yang terdapat disuatu daerah masing-masing menempati habitan yang berbeda.
Contoh : katak pohon kawin didanau yang tidak permanen (kubangan) sedangkan katak banten kawin didanau atau badan air permanen yang lebih besar.b)Isolasi Musim, terjadi bila dua spesies simpatik masing-masing memiliki pemasakan kelamin yang berbeda.
Contoh : masa kawin lalat buah drosophila pseudoobscura pada sore hari sedangkan masa kawin Drosophila pseumilis pada sore hari.c)Isolasi Tingkah Laku, terjadi bila dua spesies simpatik mempunyai bentuk morfologi alat kelamin yang berbeda pada kawin.
Contoh : pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda,
sebagai contoh diambil perbandingan sebagai berikut :
1. membuat sarang dengan dua lubang untuk masuk dan keluar, sarang digantungkan pada tumbuhan air.
2. pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat masuk saja, sarang dibuat pada dasar kolam.
d)Isolasi Mekanik, terjadi apabila dua spesies simpatik terdapat sel gamet jantan yang tidak mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina. (viabilitas adalah kemampuan spermatozoa untuk bertahan hidup setelah dikeluarkan oleh organ reproduksi jantung)
Contoh :tanaman sage hitam memiliki bunga kecil yang hanya dapat diserbukan oleh lebah kecil. Berbeda dengan tanaman sage putih yang memiliki struktur bunga yang besar yang hanya dapat diserbukan oleh lebah besar.e)Isolasi Gamet, menghalangi terjadinya pembuahan akibat susunan kimiawi dan melekul yang berbeda antara dua sel gamet.
Contoh :pada ikan, telur ikan yang dikeluarkan di air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain karena selaput sel telurnya mengandung protein tertentu yang hanya dapat mengikat melekul sel sprema dari spesies yang sama.
2.Isolasi PoszigotIsolasi poszigot terjadi jika isolasi paszigot gagal. Isolasi ini menghalangi berkembangnya zigot atau jika zigot telah terbentuk akan menjadi organisme mandul.
1.HibridEmbrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda akan gugur, disebabkan gen-gen dari kedua induk yang berbeda tidak dapat bekerja sama mendorong mekanisme membentuk embrio normal.
2.Hibrid MandulHibrid mamdul terjadi jika induk memiliki jumlah kromosom yang berbeda, sehingga sinapsis/pasangan kromosom homolog dalam meiosis tidak terjadi.
3.Hibrid PecahKadang-kadang hibrid berkembang subur dan dapat menghasilkan generasi F2 dari persilangan antara dua hibrid atau hibrid dengan galur induk. Filial-filial (F2) yang dihasilkan tersebut dinamakan hybrid pecah.
KESIMPULAN:
Berdasarkan pemaparan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai teori evolusi sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya. Masing-masing pendapat tersebut didasarkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli tersebut dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan, sehingga masing-masing teori yang dipaparkan saling melengkapi satu sama lainnya.DAFTAR PUSTAKA:
http://memet32.blogspot.co.id/2013/07/makalah-tentang-teori-evolusi-dalam.html
http://aredhyta.blogspot.co.id/2012/05/teori-evolusi-terjadi-pada-makhluk.html
http://sap-fad-yan-yen-makalahbiologi.blogspot.co.id/2011/03/makalah-biologi-teori-evolusi.html
MAKHLUK HIDUP YANG MENGALAMI PERUBAHAN ATAU EVOLUSI KARENA ADAPTASI
Seleksi AlamSeleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Contoh Makhluk Hidup Yang Mengalami Perubahan Atau Evolusi Karena Adaptasi Dan Seleksi AlamBagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan use and disuse.Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
- seleksi alam yang merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
- Hanyutan Genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) yang merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
- Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
- Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
- Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
- Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
- Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
Seleksi Buatan, Seleksi Alam dan Adaptasi
Darwin mengajukan sebuah mekanisme, seleksi alam, untuk menjelaskan pola-pola evolusi yang teramati. Manusia telah memodifikasi spesies lain selama beberapa generasi dengan cara menyeleksi dan membiakkan individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan-proses yang disebut seleksi buatan (artificial selection). Akibat dari seleksi buatan, tanaman pangan dan hewan yang dibiakkan sebagai ternak atau hewan peiharaan sering kali amat berbeda dari nenek moyangnya di alam bebas. Darwin menyadari hubungan penting antara seleksi alam dan kemampuan organisme untuk ‘menghasilkan keturunan secara berlebih’. Darwin menyadari bahwa kapasitas untuk menghasilkan keturunan secara berlebih (over produksi) merupakan karakteristik semua spesies. Dari banyak telur yang dihasilkan, anak yang dilahirkan, dan biji yang disebarkan, hanya sekian persen yang menuntaskan perkembangan mereka dan menghasilkan keturunan sendiri. Sisanya dimakan, mati kelaparan, mati sakit, tidak kawin, atau tidak mampu bertoleransi terhadap kondisi fisik lingkungan seperti kadar garam atau suhu. Sifat-sifat suatu organisme dapat memengaruhi tidak hanya kinerjanya, namun juga sebaik apa keturunannya menghadapi tantangan lingkungan. Misalnya suatu organisme mungkin memiliki satu sifat warisan yang memberi keuntungan bagi keturunannya untuk meloloskan diri dari predator, memperoleh makanan, atau bertoleransi terhadap kondisi fisik. Oleh karena itu, seiring waktu, seleksi alam yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti predator, kekurangan makanan, atau kondisi fisik yang tak bersahabat dan meningkatkan presentase sifat-sifat yang menguntungkan di dalam populasi. Darwin menalar bahwa jika seleksi buatan dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam periode waktu yang relatif singkat, maka seleksi alam dapat mengakibatkan modifikasi penting dari spesies lebih dari ratusan generasi. Seiring waktu, proses ini akan meningkatkan frekuensi individu-individu dengan adaptasi yang menguntungkan sehingga meningkatkan kecocokan antara organisme-organisme dan lingkungannya. Seleksi alam berlangsung melalui interaksi antara orgaisme individual dan lingkungannya, namun individu tidak berevolusi.
Sebenarnya, populasilah yang berevolusi seiring waktu. Seleksi alam dapat memperbanyak atau mengurangi sifat-sifat warisan saja-sifat yang diwariskan dari organisme pada keturunannya. Walaupun suatu organisme mungkin termodifikasi semasa hidupnya, dan karakteristik yng diperoleh dapat membantu organisme tersebut di lingkungannya, hanya ada sedikit bukti bahwa sifat yang diperoleh semacam itu diwariskan pada keturunan.
Faktor lingkungan variasi menurut tempat dan waktu. Sifat yang menguntungkan disuatu tempat atau waktu mungkin tak berguna-atau bahkan mematikan-ditempat atau waktu lain. Seleksi alam selalu bekerja, namun sifat mana yang menguntungkan bergantung pada konteks alam. Mata rantai terlemah dalam teori Darwin mengenai seleksi alam adalah pengabaiannya akan mekanisme pewarisan. Tanpa adanya cukup pemahaman mengenai hukum-hukum genetika. Darwin tak dapat menjelaskan variasi-variasi yang muncul sebagai erkecualian dari kecenderungan “yang mirip menghasilkan yang mirip”, walaupun variasi-variasi tersebut yang penting sekali artinya bagi teorinya. Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama. Yang pertama, pada setiap generasi dihasikan anak-anak yang luar biasa berlebih jumlahnya-lebih banyak daripada yang dapat didukung oleh sumber-sumber yang terbatas (makanan, air, tempat berteduh, pasangan kawin) di lingkungan. Yang kedua, terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi anak yang terlalu besar itu. Yang ketiga, terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang teradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan tertentu-lah yang akan berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut. Seiring berlalunya waktu, sifat-sifat yang memberikan keadaptifan, atau kelestarian (fitness) tersebut. Menjadi terakumulasi dalam populasi, sedangkan sifat-sifat yang mengurangi pelestarian cenderung semakin sedikit atau menghilang sama sekali. Aspek terakhir inilah-keberhasilan reproduktif dari bentuk-bentuk yang lebih teradaptasi-yang diberi istilah tepat seleksi alam (natural selection) Faktor yang mempengaruhi populasi Seorang profesor matematika dari Inggris, Godfrey Harold Hardy, dan seorang dokter dari Jerman, Wilhelm Weinbwerg, secara terpisah mempublikasikan analisanya mengenai keseimbangan gen dalam populasi yang dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg. Hukum Hardy-Weinber menyatakan bahwa frekuensi alela atau gen dalam populasi dapat tetap stabil dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu geerasi ke generasi dengan syarat :
1. jumlah populasi besar
2. perkawinan secara acak atau random
3. tidak terjadi mutasi maju atau balik
4. tidak ada seleksi
5. tidak ada migrasi Frekuensi gen adalah perbandingan antara suatu gen atau genotipe dengan gen atau genotipe yang lain di dalam suatu populasi. Meniurut hukum Hardy-Weinberg, perbandingan antara alel A dan a di dalam suatu populasi misalnya, tidak akan berubah dari generasi ke generasi. Andaikan frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan p, sedangkan frekuensi alel a diumpamakan q, maka kemungkinan kombinasi spermatozoa dan sel telur (ovum) pada perkawinan individu heterozigot Aa X Aa ialah sebagai berikut : karena ( p+q)2=1 maka p+q=1, sehingga p=1- q Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan frekuensi gen atau alel di dalam suatu populasi, yaitu :
1. Perkawinan tak acak Akibat dari perkawinan tak acak ini, alel yang membawa sifat yang lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumoai dalam populasi. Alel dengan sifat yang tidak disukai akan menjadi berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.
2. Migrasi Individu yang meninggalkan populasi (emigrasi), akan membawa alel keluar. Sebaliknya individu yang masuk ke dalam populasi (imigrasi), akan membawa alel yang berpotensi menjadi alel baru. Pergerakan alel antar populasi ini disebut arus gen. Migrasi menyebabkan bertambahnya variasi sifat dalam suatu populasi. Tidak adanya migrasi dapat menyebabkan perbedaan frekuensi gen antar populasi. Spesies pada kedua populasi yang terpisah saling terisolir. Melalui proses evolusi, maka akan terjadi perubahan frekuensi gen pada kedua gen tersebut. Perubahan yang terjadi dapat sama atau berbeda, tergantung pada keadaan lingkungan masing-masing. Jika lingkungan berbeda, perubahan dapat mengarah pada terbentuknya dua spesies yang berbeda. Contohspesies yang mengalami perubahan frekuensi gen adalah Xylocopa nobilus (kumbang kayu). Xylocopa nobilus yang terdapat dipulau Sangihe memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan Xylocopa nobilus di daerah Manado. Apabila kumbang kayu dari Sangihe bermigrsi ke Manado daan terjadi interhibridisasi, maka akan timbul perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya.
3. Hanyutan genetik Perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar ini disebut hanyutan genetik. Salah satu sebab dari hanyutan genetik adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa Inggris berarti penemu atau pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang bereda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesama anggota koloninya. Frekuensi gen akibat hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak. Bottleneck effect juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetik. Hal ini terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling kawin hingga jumlah populasinya kembali seperti semula. Hanyutan genetik dapat berakibat buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan lingkungan atau gaya hidup.
4. Seleksi alam Terjadinya perubahan pada suatu lingkungan hidup akan mengakibatkan terjadinya dua hal, yaitu : a. organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan mempertahankan kelangsungan hidupnya. b. organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan mati atau pindah ke daerah lain yang tidak mengalami perubahan lingkungan.Suatu organisme dapat menyesuaikam diri dengan lingkungannya jika memiliki fenotipe yang sesuai untuk melangsungkan proses kehidupannya dengan lancar dan aman.
5. Mutasi Mutasi merupakan perubahan materi genetik yang beersifat menurun. Mutasi dapat terjadi pada semua orgenisme dan merupakan sumber dari adanya variasi hereditas. Contohnya adalah mutasi gen. Mutasi gen adalah perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar (alami/buatan). Jika ada satu atau beberapa gen yang bermutasi, maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensigen. Mutasi adalah bahan mentah evolusi karena seleksi alam bekerja pada fenotipe, sedangkan fenotipe muncul dari gen. Agar sesuatu populasi dapat bertahan terhadap seleksi alam, populasi itu harus memiliki variasi genetik yang tinggi. Sebagian besar mutasi memang bersifat buruk. Akan tetapi, sebagian besar dari kesalahan genetik ini bersifat resesif dan kemudian akan menjadi target seleksi alam. Sebagian mutasi bersifat baik, misalnya mutasi pada reseptor pada permukaan sel T pada manusian yang menghambat infeksi HIV. Jadi, jumlah mutasi yang menguntungkan selama periode evolusinya menjadi sangat besar, sehingga terjadinya spesies adaptif menjadi besar pula. Akibat dari mutasi gen yang menguntungkan adalah pembentukan spesies yang adaptif; peningkatan daya fertilitas dan viabilitas; pembentukan spesies yang kurang adaptif; dan plientropi, yaitu suatu gen yang bermutasi dan dapat memperoleh lebih dari dua sifat.
6. Rekombinasi dan Seleksi Bagian terpenting dari mekanisme evolusi adalah adanya rekombinasi gen. Rekombinasi gen dapat berlangsung melalui perkawinan, sehingga reproduksi seksual merupakan faktor penting dalam proses evolusi. Percobaan yang dilakukan oleh Wilhelm Ludwick Johansen (Denmrk, 1857-1927). Pada tahun 1905 dan kelompok peneliti dari universitas Illinois pada tahun 1985 menunjukkan bahwa :
a. seleksi sangat efektif terhadap rekombinasi pada organisme yang melakukan perkawinan silang
b. seleksi merupakan faktor pengarah, pembatas, dam penstabil terhadap rekombinasi gen.
Macam-macam Adaptasi
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi mudah diamati, dan biasanya disebabkan karena adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses metabolisme tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku lebih mudah diamati daripada adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini biasanya berhubungan erat dengan makanan, udara dingin, dan sistem pertahanan.
Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh genyang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Menurut Lamarck evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi timbul karena diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Mekanisme utama yang mendorong evolusi:
Pada tahun 1859 Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).
Evolusi makhluk hidup dapat dibuktikan berdasarkan penemuan fosil. Fosil adalah sisa makhluk hidup dari zaman purba yang telah membatu dan tertanam dalam lapisan tanah. Fosil sangat penting sebagai sumber penelitian asal-usul manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari fosil, dapat diketahui jenis makhluk hidup yang pernah hidup pada zaman dahulu, lamanya hidup, kekerabatannya dengan makhluk hidup sekarang, dan faktor yang menyebabkan makhluk hidup itu punah.
Selain penemuan fosil, evolusi dapat diketahui dengan cara membandingkan organ tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup yang berbentuk asalnya sama dapat mengalami evolusi sehingga bentuk organ mengalami perubahan struktur dan fungsi. Organ-organ yang mengalami perubahan itu disebut homolog.
Namun terbukti bahwa makhluk hidup di Bumi tidak berevolusi melalui kebetulan, seperti pernyataan para evolusionis, jelaslah bahwa makhluk hidup adalah karya sang Pencipta. Para ilmuwan pendukung teori evolusi sepakat akan tidak adanya alternatif ketiga. Salah satunya, Douglas Futuyma, menyatakan “Organisme hanya mungkin muncul di muka bumi dalam wujud telah terbentuk sempurna,. Jika tidak, berarti organisme telah terbentuk dari spesies pendahulunya melalui suatu proses perubahan. Jika organisme muncul dalam wujud telah terbentuk sempurna, pastilah organisme itu diciptakan oleh suatu kecerdasan Mahakuasa”.
Semua hasil penggalian dan penelitian selama seratus tahun atau lebih bertentangan dengan pendapat kaum evolusionis yang menyatakan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dalam wujud sempurna tanpa cacat, atau dengan kata lain makhluk hidup telah “diciptakan”. Tidak ada fosil yang dapat disebut sebagai makhluk transisi atau tahap perantara. Paleontologi menampilkan pesan yang sama dengan cabang ilmu lainnya: Makhluk hidup tidak berevolusi, tetapi diciptakan. Sebagai hasilnya, pada saat kaum evolusionis mencoba membuktikan teori mereka yang tidak berdasarkan fakta itu, mereka justru membuktikan kebenaran penciptaan dengan tangan mereka sendiri.
Ledakan Zaman Kambrium sudah cukup untuk meruntuhkan teori evolusi.Zaman Kambrium adalah periode waktu dalam ilmu geologi, yang lamanya diperkirakan kurang lebih 65 juta tahun, sekitar 570 hingga 505 juta tahun yang silam. Tetapi, kemunculan mendadak berbagai kelompok utama hewan terjadi pada fase yang jauh lebih singkat di masa Zaman Kambrium ini, yang sering disebut dengan “ledakan Kambrium ”. Stephen C. Meyer, P. A. Nelson, dan Paul Chien, dalam sebuah artikel yang didasarkan pada pengkajian literatur terperinci di tahun 2001, menyatakan “ledakan Kambrium terjadi dalam sepenggal waktu geologis yang teramat sempit, yang lamanya tak lebih dari 5 juta tahun.
KESIMPULAN:
Kaum agamawan berpendapat bahwa manusia diciptakan secara tiba-tiba dari tanah, sedangkan kaum ilmuwan berpendapat bahwa manusia tercipta melalui proses evolusi. Agama itu dimengerti dengan jalan keimanan, suatu fase yang dalam dunia ilmiah sukar dijelaskan, mungkin lebih mudah dikatakan dengan terminologi suprarasional. Sementara science mengandalkan pemahamannya lewat cara-cara pengujian melalui siklus hipotesis. Dengan demikian ilmu pengetahuan tentu lebih sempit dari pada pemahaman agama. Dengan keyakinan bahwa agama dan sains sebenarnya tidak bertentangan hanya ada satu penjelasan yang mungkin, yakni kekeliruan manusia dalam memahami/ menterjemahkan firman-Nya, sebab manusia sebagai makhluk tentu banyak memiliki kekurangan/ keterbatasan. Terlepas dari diakui atau tidaknya teori evolusi, kita sebagai makhluk hidup tetap melakukan proses adaptasi untuk menghadapi berbagai perubahan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA:
http://cakhakam.blogspot.co.id/2011/06/makalah-evolusi-dan-adaptasi.html
http://agungmaulidi1008.blogspot.co.id/2015/01/contoh-makhluk-hidup-yang-mengalami.html
http://irwanda132.blogspot.co.id/2013/12/makalah-evolusi-biologi-umum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar