TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia berusaha memahami alam semesta
ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan
Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (
Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang
dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi
pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu sendiri
mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang,
planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka
ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi.
Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle,
herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip
osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan
bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta
terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang.
Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini
ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang
sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi
yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini
beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak
terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
2. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi
adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena
adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak
mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah
berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik
pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa
galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan
Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
3. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Para
ilmuwan menduga bahwa sebelum terbentuknya alam semesta telah terjadi suatu
siklus antara masa ekspansi dan masa konstraksi. Energy
dari reaksi inti hydrogen dapat membangkitkan ekspansi alam sehingga
terbentuknya galaksi – galaksi dan bintang – bintangnya dan unsur-unsur lainnya
. Pada masa konstraksi galaksi dan bintang – bintang itu menciut dan meredup
sambil memancarkan energi kalor yang sangat tinggi .
4. Teori Creatio Continua
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle , Bendi dan Gold . Mereka berpendapat bahwa
saat diciptakan alam semesta ini tidak ada . Alam semesta ini selamanya ada dan
akan tetap ada , dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak
pernah berakhir ( mengingatkan kita pada Al-Razi yang mengatakan materi itu
kekal. Pada setiap saat ada partikel – partikel tersebut kemudian mengembun
menjadi kabut – kabut spiral dengan bintang – bintang dan jasad – jasad alam
semesta . Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pada 10 milyar
tahun lagi . Tetapi dalam waktu 10 milyar ini akan dihasilkan kabut – kabut
baru . Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah oksigen . Dari hydrogen
ini akan membentuk helium dan zat lainnya .
Terbentuknya Galaksi
Sains modern
berpendapat bahwa cosmos telah terjadi dari pada kumpulan gas yakni hydrogen
dan sedikit helium yang berputar secara pelan pada zaman yang sangat kuno .
Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi potongan – potongan banyak dari
dimensi dan kelompok yang sangat besar . Ahli astrofisika memperkirakan bahwa
dimensi tersebut 1 milyar sampai dengan 100 milyar kali besarnya matahari dan
besarnya matahari adalah 300.000 kali besarnya bumi . Angka – angka itu
memberikan gambaran kepada kita tentang kelompok gas mula – mula yang kemudian
melahirkan galaksi .
Menurut Fowler (
1957 ) sekitar 12.500 juta tahun lalu galaksi bima sakti masih terbentuk kabut
gas hydrogen yang sangat panas . Kemudian ia berotasi sehingga bentuknya
menjadi bulat dan bertambah berat . Akibatnya ia mengadakan konstraksi dan
bagian masa luarnya yang memiliki berat jenis yang besar banyak yang tertinggal
dan kemudian membentuk bintang – bintang yang secara lambat laun melakukan
konstraksi sambil memancarkan energy potensialnya berupa kalor sehingga lambat
laun suhunya menjadi turun . Setelah ribuan tahun itu ada yang bentuknya hampir
tetap seperti matahari kita
Macam-Macam Galaksi
Dari hasil pengamatan selanjutnya,
ternyata di alam semesta terdapat beribu-ribu galaksi dengan berbagai
bentuk dan ukuran yakni :
a. Galaksi Elips
Galaksi Elips merupakan galaksi yang
sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup
dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan
bintang baru sudah berhenti.
b. Galaksi Spiral
Galaksi Spiral berbentuk spiral amat
besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan spiral dan cakram
(disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana
terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi
ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya,
serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang
disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari
galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes
Venatici.
c. Galaksi Tak Beraturan
Galaksi Tak Beraturan terdiri dari
bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang
raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut
bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak
beraturan ialah 3%.
Bima Sakti
Induk dari matahari kita ialah galaksi
Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima
Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang
berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar.
Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari
kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun
cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris
tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin
merapat dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa
sehingga galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.
KESIMPULAN
Alam semesta merupakan suatu kumpulan dari makromos
dan mikromos. Sedangkan galaksi adalah sebuah sistem
yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang.
DAFTAR PUSTAKA:
Sukardjo, JS, dkk. 2005. Ilmu Kealaman Dasar.
Surakarta: UNS Press
http://
edukasi.kompasiana.com/2012/01/10/teori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-bumi/
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/11077-bagaimana-galaksi-terbentuk
TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA
Tata Surya
Terdiri dari benda-benda seperti
meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet
yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang
dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori
tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :
a. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796)
yang meyakini terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas
atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan
cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau
matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi,
setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti
bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
b. Hipotesis planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton.
Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori
Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas
yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada
asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan,
tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang
lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut
gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari
kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat.
Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-satelit
pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu.
c. Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold
Jeffreys (1919). Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang
disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi planet baru disebabkan
karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi.
Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan
membentuk planet yang baru.
d. Teori Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari adalah
sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak
akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi
matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.
e. Teori Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold.
Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam
semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun
menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena partikel yang
lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi makin
bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan tersebut
mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan
menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi
alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat
lainnya.
f. Teori G.P. Kuiper (1950)
Teori ini didasari keadaan yang ditemui
di luar tata surya yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal
dari gas purba di ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan
banyaknya kabut gas, yang lambat laun memampatkan diri menjadi massa
yang semakin lama semakin padat dikarenakan gaya gravitasi molekul
tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan gumpalan kecil
melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan gumpalan
kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala
dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
1. Susunan Tata Surya
Tata Surya berarti adanya suatu
organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk. Pada zaman yunani
kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan dengan
pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars,
Jupiter, dan Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad
ke-16 Nicolas Copernicus ( ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah
pandangan salah yang dianut selama berabad-abd tersebut, menurutnya bumi
ialah planet sama halnya seperti planet lain, bumi beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ), pandangan tersebut didasari
perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan teropong sebagai alat
pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana
penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya termasuk planet
Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat dikelompokan menjadi
dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet dalam yakni planet yang
dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi dan mars. Planet
Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto.
Planet dalam umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai massa
jenis yang lebih besar.
Peredaran planet mengelilingi matahri
disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet beredar mengelilingi
sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya peredaran
siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam yakni
dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala
revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala
rotasi yakni 24 jam.
2. Bagian-Bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai
pusat dan benda-benda lain seperti planet , satelit, meteor, komet, debu
dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang
dingin, sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah
cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan
purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng planet tersebut secara
lebih mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari
sebagai pusat tata surya.
Matahari
Matahari ialah suatu bola gas pijar yang
terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta
sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk
matahari ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam ekuatoe dan
kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil,
sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari juga merupakan tata surya yang
paling besar karena 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber-sumber
tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga
lapisan kulit, masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan para pakar,
temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000 C. jenis batuan atau
logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada tempera tur
setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola matahari bagian dalam
disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang
artinya bola bercahaya memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad
agelombang tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang
gelombang tampak mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap panjang
gelombang tampak mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna,
sphera: bola). merupakan lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan
berasal dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah
api yang menjilat ke laur. Tebal kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan
lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona berupa sinar kemilauan
yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah matahari itu sendiri.
Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada
waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang
oleh bulan.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1) Merupakan sumber energi (sinar
panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya
juga berasal dati matahari;
2) Mengontrol stabilitas peredaran
bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan,
tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
1. Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet
terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit
atau bulan dan juga hawa atau udara. Planet ini mengandung albedo,
yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima
dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang
berasal dari matahari diserapknya.
Garis tengahnya 4.500 km lebih besar
daripada garis tengah bulan yang hanya 3.160 km. karena letaknya yang
begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari sangat
panas, sebaliknya yang tidak menghadap matahari dingin sekali. Hal ini
disebabkan karena Merkurius tidak memiliki atmosfer dan bulan (satelit).
Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu
58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya lebih dari 28 hari,
demikian juga pada malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam
waktu 88 hari.
2. Planet Venus
Planet ini dinamakan Venus karena bila
dilihat dari bumi merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya
matahari akibat sifat dari permukaanya. Orang Yunani menganggap keadaan
planet itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka (Venus).
Planet ini lebih kecil dari bumi,
mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang akan
diserapnya. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin
terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan
oksigen. Planet ini juga tidak mempunyai satelit.
Venus menempati urutan kedua terdekat
dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang
bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya hampir sama
dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris tengah
12.640 km. rorasi Venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi
(mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun venus adalah
225 hari.
Dengan analisis spektrum atas cahaya yang
datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen. Atas
dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang tetap jumlahnya di
udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan fotosintesis maka dapat
diperkirakan bahwa di Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus berlawanan
dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan
venus rotasinya timur-barat.
3. Planet Bumi dan Bulannya
3. Planet Bumi dan Bulannya
a. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat
dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah
7.900 mil atau 12.646 km.jarak
antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan
satuan jarak astronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km.
Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti
satu hari bumi lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus ialah 247
kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama 365
¼ hari. Satu kali putaran mengelilingi matahari disebut juga satu tahun
. sekarang mari kita bandingkan dengan 1 tahun merkurius = 88 hari
bumi, sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun bumi. Berat jenis rata-rata
bumi ialah 5,52.
b. Bulan
Bulan merupakan satu-satuan satelit bumi
dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240 ribu
mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau 3,456 km. jarak
terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya 356.400
km.
Pada permukaan bulan, terdapat
gunung-gunung dan dataran rendah seperti bumi. Namun lubang-lubang
kepundannya tampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km.
Oleh karena bulan tidak beratmosfer maka
raut permukaan bulan tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak adanya
atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar
bintang yang datangnya dari belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan
pantulan sinar matahari sehinga dengan pantulan itu permukaan bulan
dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan
terjadi karena bulan mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan fase bulan, yakni :
a. Fase bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bulan-bumi (konjungsi)
b. Fase bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah konjungsi dan akan memasuki kedudukan kuartir
c. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-bumi tegak lurus pada matahari –bumi (kuartir)
d. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan oposisi
e. Fase bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bumi-bulan (oposisi)
f. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan akan memasuki kedudukan kuartir
g. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan bumi tegak lurus pada matahari-bumi
h. Fase bulan sabit, terjadi pada keadaan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam kalender yang mendasarkan pada
peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal diambil pada saat bulan baru
atau disebut bulan mati. Pada saat tersebut bulan berada diantara bumi
dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa dipantulkan
bulan ke bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, makin
lama semakin banyak permukaan bulan yang tampak disinari matahari.,
bulan mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung sampai
sekitar tanggal 7, yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara
tanggal 7 dan tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari
semakin banyak. Keadaan ini disebut bulan bungkuk.
Saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal
14, bumi berada diantara bulan dan matahari. Pada kedudukan ini bulan
bersinar penuh, karena bulan berada persis di belakang bumi, apabila
dilihat dari matahari. Setelah bulan purnama berlangsung, bulan memasuki
fase bungkuk lagi, kemudian menjadi setengah penuh pad atangga 21, dan
menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru berikutnya.
Perhitungan tahun menurut bulan
mengelilingi bumi disebut perhitungan qamariah (bahasa Arab, qamar =
bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya adalah peredaran bulan mengelilingi
bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru dan kapan pula akhirnya bulan
ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting. Meningat pada bulan
ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir,
umat islam dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus
mengetahui secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan
tersebut. Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari
disebut perhitungan Syamsiah (bahan arab, Syam = matahari). Contohnya
penanggalan Masehi.
Gerhana bulan
Apabila permukana bulan terkena oleh
bayang-bayang bumi maka akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi yang
terkena bayangan bulan maka terjadilah gerhana matahari. Para ilmuwan
telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan akan terjadi gerhana
bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal, jam bahkan
perhitungan detiknya.
4. Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama
Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan
seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada
permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang
yang selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan ini bertolak pada
kenyataan-kenyataan berikut ini : Berdasarkan pengamatan melalui
teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat semacam kanal (saluran
atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini
menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang panas.
Bila kanal ini buatan alam, apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya
diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa
permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu tampak berbah, baik berubah
dalam bentuk atau gambar maupun wa rnanya. Fenomena ini mengarah kepada
adanya tumbuhan pada permukaanya dan adanya awan yang menyelubungi
seperti layaknya di bumi.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa
pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam jumlah yang sangat
kecil, tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa perubahan
warna permukana planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh
organisme.
Hal lain yang menarik di planet ini
adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut dengan nama
satelit. Satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan
planet Mars dan hanya berjarak 3.700 mil (dibandingkan dengan jarak
bumi-bulan, 240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan
revolusi mengelilingi Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia
terbit dari barat, terbenam di Timur. Phobos dalam satu hari Mars,
terbit dan terbenam sebanyak 3 kali.
Satelit yang besar dinamakan deimos.
Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di sebelah barat setelah
beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit Deimos hanya
berbeda sedikit lebih cepat daripada rotasi Mars.
Fakta lain yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a. Jarak mars ke matahari adalah 1,52 AU;
b. Bergaris tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
c. Bere volusi 1,9 tahun;
d. Berotasi 24 hari 37 menit;
e. Perlu pula diketahui, bahwa menurut
data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hampir tak
ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air,
ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula
kiranya yang menjadi sebab, mengapa pada waktu tertentu kutub yang
berwarna putih itu lenyap dari pandangan mata.
5. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam
tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil atau 138.560 km,
mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk
Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak sebagai bintang yang
terang yang muncul di tengah malam. Akibat berotasi dengan cepat, bagian
ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang dan mebentuk sabuk yang
jelas.
Berdasarkan analisis spektroskopis,
planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam jmlah banyak, begitu
juga gas hidrogen. Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan bergaris tengah
30.000 mil di bagian Selatan (telah diketahui dari tahun 1831)
diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya
berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau bulan.
Massa planet ini sangat besar, hampir 300
kali massa bumi dan gravitasinya, yaitu 2,6 kali gravitasi bumi.
Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg maka berat benda
tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia memiliki daya
tarik yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau bulan
yang berukuran sangat besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet
Merkurius. Tiga darinya beredar berlawanan arah dengan sembilan
lainnya. Bulan-bulan tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup
tebal.
6. Planet Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter
ialah Saturnus, karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118.
400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga
memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas etan, amoniak dan
hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi suhu pada permukaanya
sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun demikian, massa jenisnya sangat
kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3.
Yang paling menarik dari planet ini ialah
ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari
permukaan sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini
berbentuk pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata
berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian
dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I
diduga berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya
ganggu Saturnus yang besar, akibat letaknya yang terlalu dekat dengan
Saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak stabil.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan yang
terbesar ialah titan (besarnya 2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak
berlawanan arah dengan sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa
phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan sabuk raksasa
itu memperkuat Teori Tidal. Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus itu
itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali.
7. Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja
oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka sedang
mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus dengan
garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini
merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena
letaknya yang cukup jauh dari matahari.
Uranus memiliki lima satelit. Berbeda
dengan planet lain, rotasi Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak ke
matahari adalah 2.860 juta km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam
waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan
pesawat Voyager pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14 satelit.
Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.
8. Planet Neptunus
Neptunus ditemukan pada saat para
astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang
dari perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik antara
dua benda) diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi
orbit Uranus. Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang
merupakan planet terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika
dilihat dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum
cahayanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang sebagian besar
terdiri dari gas metana.
Neptunus mempunyai dua satelit, satu
diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar berlawanan arah dengan
gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU atau 4,470 juta
km, bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam waktu
165 tahun sekali putar.
C. BENDA-BENDA LANGIT LAIN DARI TATA SURYA
1. Asteroida atau Planetoid
Pada tahun 1801, piazzi seorang astronom
Italia melalui pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit yang
berdiameter 500 mil atau ± 900 km (bulan berdiameter 2.160 mil atau
3.000 km) beredar mengelilingi matahari.
Pada masa ini, benda semacam itu telah
diketahui sebanyak ± 2.000 buah, berbentuk bulat-bulat kecil, yang
terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit yang
terkecil yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda
langit ini disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya
dengan sembilan planet utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh
massa planetoida ini dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari
massa bulan.
2. Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai bintang
berekor, komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya.
Komet merupakan anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari
dan menerima energinya dari matahari.
Komet sebenarnya merupakan kumpulan
bungkahan batu yang diselubungi oleh kabut gas. Diameter komet termasuk
selubung gasnya ± 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa
bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar
ultra violet akan bereksitasi pad agas yang menyelubungi komet. Akibat
eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan
berpendar memancarkan cahaya. Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar
ini akan terdorong menjauhi matahari maka terbentuklah ekor komet.
Karena komet selalu menjauhi matahari maka jika komet mendekati
matahari, ekornya dibelakang dan di depan sewaktu menjauhinya.
3. Meteor
Meteor adalah benda angkasa yang tidak
mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia bukan binatang. Jadi, semacam
benda-benda planetoida yang mungkin saja datang dari luar tata surya
kita.
Meteor berupa batu-batu kecil yang
bergaris tengah antara 0,2-05 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram.
Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata
60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit merupakan pengiring planet.
Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar
mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut
gerak revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan gerak
rotasi, yaiotu beredar mengelilingi sumbunya sendiri
Pada umumnya, arah rotasi revolusi
satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat
ke Timur kecuali satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah
diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius maupun Venus.
Bulan merupakan satu satunya satelit dari
planet bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala
revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi bulan sama dengan kala rotasi
bumi, mengakibatkan permukana bulan yang menghadap ke bumi selalu
tetap.
Jarak antara bumi dengan bulan, kurang
lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat terhadap
bumi jika dibandingkan bumi, bulan mempunyai ukuran :
a. Massa bulan : 1/10 massa bumi
b. Garis tengah bulan : ¼ diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi bulan : 1/6 gravitasi bumi.
KESIMPULAN
Tata Surya
adalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata Surya
adalah bagian kecil dari galaksi. Tata Surya kita terdiri dari matahari dan
planet dan benda-benda langit lainya.
Bagian-bagian Tata
Surya ada Matahari, Planet Merkurius, Planet Venus, Planet Bumi, Planet Mars,
Planet Yupiter, Planet Saturnus, Planet Uranus, Planet Neptunus, Planetoida
atau Asteroida, Komet, Meteor, dan Satelit.
DAFTAR PUSTAKA:
http://diyahrahmadiyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-alam-semesta-dan-tata-surya.html
http://saraswatianasaras.blogspot.co.id/2013/11/alam-semesta-galaksi-dan-tata-surya.html
TEORI TERBENTUKNYA BUMI
Bumi
Bumi
adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa
lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda,
mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan
sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem
tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya
(rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam
dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi
tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar
tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar
berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang
4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu
galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar
tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang
mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Kelahiran Bumi
Bumi
dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu. Menurut ceritanya, tata surya
kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu di angkasa
raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari
mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid sebesar ratusan
kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan,
dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya
gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu
dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal
(embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang
menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan
semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya
tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin
cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar
itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan2
yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya
kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar2an pula.
Laut
sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut
terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi
yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin
seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi
karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang
terjadi pada saat itu bertipe mamut alias ‘ruar biasa’ tingginya karena
jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Sebelum
kita lanjutkan pembahasannya, ada satu pertanyaan yang mengganjal yang
perlu diajukan di sini, yaitu “dari mana air yang membentuk lautan di
bumi itu berasal?” Itu pertanyaan yang sukar dijawab, dan para ahli
sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah satu versi yang
pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat
mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada
saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan
terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di
atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang
mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di
bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara
perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai
berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion
karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di
bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya
terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut
akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut
semakin asin.
Pada
3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut
yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di
laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saai itu
diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi,
menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun
demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan
tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana?
apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada
tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia
3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari
bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di
dasar laut.
1. Teori Ledakan Besar
Konon,
Matahari punya teman berupa Bintang. Bintang tersebut meledak dan
menyisakan bahan-bahan yang kemudian mengelilingi Matahari. Bahan-bahan
itulah yang kemudian membentuk planet-planet, termasuk Bumi.
2. Teori Pasang Surut
Matahari
hampir berbenturan dengan sebuah Bintang. Benturan yang nyaris terjadi
itu menyebabkan beberapa gas di bagian permukaan Matahari tertarik
keluar. Gas-gas tersebut pecah dan menjadi bagian-bagian yang kemudian
disebut planet.
3. Teori Awan Gas
Mulanya,
Tata Surya merupakan awan gas yang berputar sangat cepat. Perputaran
awan gas melepaskan cincin-cincin gas, yang juga berputar sangat cepat.
Lama-kelamaan, cincin-cincin gas terbentuk menjadi planet-planet
KESIMPULAN
Bumi menjadi seperti saat ini tidaklah langsung menjadi seperti bumi yang saat ini kita tempati ini namun terjadi beberapa proses baik secara iklim maupun bencana alam. Kita selaku penghuni bumi ini harus menjaga serta melestarikan bumi ini karena dengan semakin lama kita menjaga bumi ini maka semakin lama juga kita akan tinggal dibumi ini.
Daftar Pustaka:
http://nhinomalah.blogspot.co.id/2011/03/makalah-tentang-bumi.html
https://norynazis.wordpress.com/2013/01/25/planet-bumi/
http://www.d5d.org/search/gambar-planet-beserta-keterangannya
LAPISAN-LAPISAN PADA PLANET BUMI & FUNGSINYA
Pengertian Bumi merupakansatu-satunya
planet yang diketahui oleh manusia dan terdapat kehidupan makhluk hidup
didalamnya seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Diameter bumi ini
adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150
Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA).
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Beda dengan venus dan merkurius, di bumi terdapat satelit alam yaitu
bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi
matahari. Bumi berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama
365,3 Hari.
Bagian Dalam Bumi:
diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi
nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula
oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu
diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83%
isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang
lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer.
Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui
pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan
gempa bumi.
Bagian Permukaan Bumi:
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi
8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik
dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal
dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut
Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Bagian Dalam Bumi:
Lapisan Bumi Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
* Kerak Bumi
* Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel
bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada
mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam
±1500°C-3000°C.
* Inti Bumi .
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
* Litosfir
* Astenosfir
* Mesosfir
* Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi
yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai
tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar
terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C
* Inti Bumi bagian dalam Inti bumi bagian dalam merupakan bagian
bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi
mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari
besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800°C
Secara struktur lapisan dalam bumi, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1.
Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan
batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini
menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah
kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di
bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Namun sebenarnya pada saat ini ditemukan sebuah fakta bahwa bumi tidak lagi hanya mempunyai 3 lapisan, tapi 7 lapisan. Pengukuran-Pengukuran dan percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa artikel yang berisi nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga juta kali lebih dari permukaan bumi. Di bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal ini pada waktunya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini dikelilingi suatu lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa ada dua lapisan di dalam inti bumi, bukan satu. Satu lapisan di dalam pusat yang dikelilingi lapisan zat cair. Hal itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan memberi para ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi bagian dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana masing-masing itu berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda.
Gambar ini menunjukkan tujuh lapisan bumi, memberitahukan bahwa kerak bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat. Para ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Tujuh lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya.Lapisan luar bumi secara keseluruhan sering disebut atmosfer. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.TroposferLapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon. Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :1. Lapisan Udara DasarTebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.2. Lapisan Udara BawahLapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.4. Lapisan Udara TropopouseMerupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46 o C sampai – 80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).StratosferPerubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau sekitar – 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50o C sampai -55o C.b. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.MesosferKurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar – 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C.TermosferTransisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:a. Lapisan Udara ETerletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o C .b. Lapisan udara FTerletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.c. Lapisan udara atomPada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o CFenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di lapisan ini.EksosferMerupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Namun sebenarnya pada saat ini ditemukan sebuah fakta bahwa bumi tidak lagi hanya mempunyai 3 lapisan, tapi 7 lapisan. Pengukuran-Pengukuran dan percobaan-percobaan terbaru menunjukkan bahwa artikel yang berisi nukleus dari bumi itu berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, tiga juta kali lebih dari permukaan bumi. Di bawah tekanan seperti itu, zat berubah bentuk menjadi solid, dan hal ini pada waktunya membuat inti bumi itu sangat solid. Inti bumi ini dikelilingi suatu lapisan zat cair dengan suhu yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa ada dua lapisan di dalam inti bumi, bukan satu. Satu lapisan di dalam pusat yang dikelilingi lapisan zat cair. Hal itu diketahui sesudah alat-alat pengukur dikembangkan dan memberi para ilmuwan suatu perbedaan yang jelas antar lapisan-lapisan bumi bagian dalam. Jika kita turun ke bawah bumi yang keras, kita akan menemukan lapisan batu-batu yang sangat panas, yaitu batu yang berfungsi untuk membungkus. Setelah itu ada tiga lapisan terpisah, di mana masing-masing itu berbeda kepadatan, tekanan dan suhu yang berbeda-beda.
Gambar ini menunjukkan tujuh lapisan bumi, memberitahukan bahwa kerak bumi adalah lapisan sangat tipis yang disusul dengan mantel dengan berbeda-beda ketebalannya, lalu disusul lapisan-lapsan yang terdiri zat cair, dan diakhiri dengan yang lapisan ketujuh, yaitu nukleus padat. Para ilmuwan juga menemukan bahwa atom terdiri dari tujuh lapisan atau tingkatan, dan hal ini membuktikan keseragaman ciptaan, di mana bumi mempunyai tujuh lapisan dan atom-atom mempunyai tujuh lapisan juga. Tujuh lapisan bumi itu sangat berbeda-beda dari segi struktur, kepadatan, suhu dan bahannya.Lapisan luar bumi secara keseluruhan sering disebut atmosfer. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.TroposferLapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon. Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km; awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :1. Lapisan Udara DasarTebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.2. Lapisan Udara BawahLapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.4. Lapisan Udara TropopouseMerupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46 o C sampai – 80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).StratosferPerubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau sekitar – 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50o C sampai -55o C.b. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.MesosferKurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar – 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110o C.TermosferTransisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:a. Lapisan Udara ETerletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o C .b. Lapisan udara FTerletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.c. Lapisan udara atomPada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o CFenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi di lapisan ini.EksosferMerupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.
Bagian Luar Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 150 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Ciri-Ciri:
Ciri-Ciri NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan
Cincin Planet:
Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
KESIMPULAN
Bumi mempunyai banyak lapisan seperti permukaan,luar, dan dalam untuk melindungi makhluk hidup yang tinggal dibumi dan menghindari dari serangan meteor atau panas nya sinar matahari oleh karena itu lapisan-lapisan bumi sangat berguna bagi kelangsungan makluk hidup yang tinggal didalam nya oleh sebab itu kita harus melindungi bumi agar lapisan-lapisan itu tidak akan habis dan kotor oleh polusi atau perkembangan teknologi yg mengakibatkan bumi kita mengalami kerusakan-kerusakan kecil seperti meteor jatuh dsb.
DAFTAR PUSTAKA:
http://www.ms-room.com/index.php/topic,2788.0/judule,planet-bumi-pengertian-dan-penjelasannya.html
http://www.ms-room.com/index.php/topic,2788.0/judule,planet-bumi-pengertian-dan-penjelasannya.html
http://agusrasiwan94.blogspot.com/2013/05/asal-usul-alam-semesta-dan-tata-surya.html
(9/11/13) 10.33
http://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-semesta-dan-tata-surya-iad/
9/11/13 10.25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar